Milenial atau yang biasa juga dikenal sebagai Generasi Y merupakan kelompok demografi setelah generasi X (Gen-X). Di mana biasanya generasi ini menggunakan awal 1980-an sebagai awal kelahiran dan pertengahan tahun 1990-an s/d 2000-an sebagai akhir kelahiran. Pada umumnya generasi Milenial ditandai dengan peningkatan penggunaan dan keakraban dengan komunikasi, media dan teknologi digital. Di sebagian besar belahan dunia, pengaruh mereka ditandai dengan peningkatan liberalisasi politik dan ekonomi.
Dengan demikina maka dapat kita asumsikan bahwa generasi milenial saat ini berada pada kategori umur pemuda. Merupakan usia produktif, yakni kisaran usia 18 s/d 39 tahun. Di mana saat ini Indonesia sedang mengalami puncak ledakan penduduk dengan usia produktif lebih banyak ketimbang usia non-produktif. Tentu ini menjadi poin positif tersendiri untuk bangsa kita saat ini.
Di saat bersamaan kita tahu bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara besar yang sedang berkembang. Dengan berbagai potensi sumber daya alam yang melimpah dapat menjadi modal utama bangsa untuk bertransformasi menjadi negara maju.
Jadi, apa langkah yang dapat generasi milenial lakukan dalam pembangunan bagsa?
Hal ini tentu menjadi pertanyaan mendasar yang harus dijawab oleh setiap pemuda saat ini. Bagaimana cara generasi ini mampu untuk survive dalam mengembangkan diri, menciptakan lapangan pekerjaan, menginisiasi industri kreatif dan berperan aktif dalam perekonomian (baik secara mikro maupun makro).
Tentunya hal ini menjadi catatan tersendiri, dimana seharusnya generasi milenial jangan sampai hanya menjadi penonton dalam persaingan global, terutama pada bidang ekonomi. Yang mana negara-negara maju mendorong pemudanya untuk menciptakan komoditas baru untuk memperkuat, seperti halnya di Korea Selatan yang sukses 'menularkan' virus musik K-Pop hingga Drakor (film drama korea), yang saat ini justru sangat digemari pemuda di tanah air.
Selain persaingan dan ekspansi ekonomi global, salah satu tantangan kita juga pada fenomena revolusi industri 4.0. Sejatinya, ketika hal ini tidak diberikan perhatuan yang serius, maka bonus demografi yang akan dimiliki Indonesia menjadi tidak berarti apa-apa. Revolusi industri 4.0 akan berpotensi besar mengubah tatanan kehidupan manusia, dimana dampaknya sedikit demi sedikit mulai tampak pada era saat ini.
Akibat revolusi industri 4.0 perubahan tatanan kehisupan jelas akan mengubah seluruh peta kehidupan sosial dan ekonomi kita, dimana salah satunya berdampak pada perubahan lapangan pekerjaan, yang masih bersifat konvensional menuju penggunaan teknologi digital.
Dalam hal ini, tentu kita tentu tidak menginginkan generasi milenial saat ini hanya dimanfaatkan sebagai pekerja-pekerja industri ekonomi global yang hanya akan menguntungkan negara-negara maju saja. Kedaulatan bukan lagi hanya masalah mempertahankan tanah air saja, namun telah masuk dalam sendi kedaulatan manusi Indonesia. Yang sesungguhnya harus banyak memberikan kontribusi dan pengorbanan untuk bangsa dan negara.
Generasi milenial mempunyai tatangan yang semakin berat, namun Indonesia telah banyak menciptakan sejarah-sejarah gemilang pada masa lampau. Realitas ini harus mampu disadari dan dimanfaatkan oleh seluruh pemuda agar dapat bahu membahu menjadi penompang sang ibu pertiwi.
Posting Komentar untuk "Langkah Milenial Menghadapi Revolusi Industri 4.0"